Jakarta, CNN Indonesia —
KB Bank (BBKP) memasuki kuartal kedua tahun 2024 dengan kesepakatan atas fasilitas pinjaman jangka panjang sebesar US$300 juta dari Korea Development Bank (KDB).
Wakil Direktur Utama KB Bank, Robby Mondong mengungkapkan optimisme bahwa fasilitas pinjaman jangka panjang ini akan dapat memperkuat struktur pendanaan KB Bank. Terlebih, KB Bank berada di bawah naungan KB Kookmin Bank Co., Ltd.
Robby menjelaskan, penguatan pendanaan KB Bank berdampak terhadap dukungan kepada ekspansi kredit, khususnya pada segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan ritel yang menjadi fokus KB Bank pada 2024.
“Kolaborasi antara KB Bank dengan Korea Development Bank ini turut didukung oleh induk usaha KB Bank melalui jaminan berupa Standby Letter of Credit (SBLC) yang diterbitkan oleh KB Kookmin Bank Co., Ltd.,” kata Robby.
Adapun kolaborasi dengan KDB sekaligus menggambarkan konvergensi visi strategis dan komitmen bersama KB Bank yang bertujuan memperkuat stabilitas keuangan dan pertumbuhan.
Menurut Robby, selain memperkuat posisi keuangan KB Bank, perjanjian dengan KDB turut menegaskan kemitraan berkesinambungan demi mendorong kemajuan ekonomi.
Perjanjian tersebut sejalan dengan upaya KB Bank mendorong pertumbuhan bisnis, antara lain melalui langkah menjadikan segmen wholesale sebagai anchor, juga memperluas ekosistem pada segmen UMKM dan ritel.
Pada 2023, segmen wholesale tercatat bertumbuh sebesar hampir 14 persen, dengan pencapaian kredit baru sekitar 18 persen, didorong pertumbuhan pada Korean Link Business lebih dari dua kali lipat.
Berdiri sejak tahun 1954, KDB merupakan pilar pembangunan ekonomi di Korea Selatan (Korsel) yang diawasi langsung oleh pemerintah Korsel. Mengemban mandat menjaga solvabilitas institusi, KDB mendapat sejumlah pengakuan internasional, seperti Aa2 (Moody’s), AA (S&P), dan AA- (Fitch Ratings).
Sementara di Korsel sendiri, KDB memegang peringkat kredit tertinggi dari Korea Ratings Corp., Korea Investors Services, dan NICE.
(rea/rir)