Jakarta, CNN Indonesia

PT PLN (Persero) menandai tonggak penting dalam transisi energi dengan menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede berkapasitas 2 x 55 MegaWatt (MW) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Kehadiran PLTA Jatigede ini menjadi bukti dan komitmen PLN dalam mengembangkan energi hijau di Indonesia dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan, khususnya air.

Kemudian, sinkronisasi pertama PLTA Jatigede berhasil dilakukan ke sistem kelistrikan PLN pada Sabtu (11/5). Dengan hadirnya PLTA ini meningkatkan bauran energi dari sumber energi baru terbarukan (EBT) sebesar 110 MW.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pengembangan pembangkit EBT terus dijalankan oleh perseroan. Hal itu seiring komitmen transisi energi demi mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.

“PLTA Jatigede menjadi salah satu solusi penyediaan energi bersih bagi masyarakat. PLN akan mengoptimalkan semua potensi energi hijau yang ada, ini juga sejalan dengan komitmen kami mencapai NZE demi memastikan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” kata Darmawan dikutip Kamis (16/5).

Setelah dilakukan sinkronisasi, PLTA Jatigede dipastikan bisa beroperasi secara terkoordinasi dengan keandalan yang tinggi pasca hasil pengujian dan integrasi sistem pembangkit listrik dengan jaringan kelistrikan yang ada.

Pelaksana Harian (Plh) General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah, Kunto Nugroho mengatakan, kesuksesan sinkronisasi pertama ini merupakan tahapan penting dalam pelaksanaan proyek kedepannya.

“Kami sangat antusias melihat capaian positif ini dan merupakan tonggak penting dalam menyediakan pasokan energi bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat,” ujar Kunto.

Adapun proyek PLTA Jatigede yang berlokasi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini sebelumnya telah melalui sejumlah tahapan penting.

Di mana untuk dapat beroperasi secara komersial, masih terdapat beberapa tahapan pengujian. Antara lain uji pembebanan, reliability run hingga memperoleh Sertifikat Laik Operasi (SLO). Pembangkit ini ditargetkan dapat beroperasi komersil pada Juni 2024.

Proyek PLTA Jatigede diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan energi listrik yang ramah lingkungan. Dengan pencapaian tahap sinkronisasi pertama ini, proyek semakin mendekati tahap operasional penuh, yang diharapkan akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

(inh)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *