Jakarta, CNN Indonesia —
Bos PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi mengaku sempat khawatir dengan pecahnya perang di Timur Tengah.
Julfi mengaku waspada dengan dampak konflik tersebut, terutama terhadap bisnis panas bumi yang dijalankan Pertamina. Beruntung, menurutnya dampak tersebut bisa diantisipasi PGE.
“Sekarang alhamdulillah belum ada ya (dampak dari perang Timur Tengah),” ucap Julfi dalam Media Briefing di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/5).
“Kemarin yang kita takutkan adalah equipment kita dan jalur ke Indonesia terganggu. Cuma, so far semua sudah kami antisipasi, dari Ceko dan lain-lain, itu tidak terganggu dengan jalur yang harus melewati teluk itu,” sambungnya.
Konflik Timur Tengah meluas, tak hanya Israel dengan Palestina. Gerakan solidaritas melawan penindasan yang dilakukan Zionis melebar ke negara-negara lain.
Salah satu negara yang militan membela Palestina adalah Yaman. Beberapa waktu lalu, ada kelompok milisi Houthi aktif menyerang sejumlah kapal kargo terafiliasi Israel yang melintasi Laut Merah.
“Memang semua (dampak konflik Timur Tengah) sudah diantisipasi. Jadi, alhamdulillah semua, so far dari segi politik dan konflik belum ada business interruption,” tandas Julfi.
Di lain sisi, gejolak Timur Tengah juga terjadi antara Israel dengan Iran.
Israel mulanya menyerang kantor konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Aksi tersebut menewaskan beberapa petinggi Garda Korps Revolusi Iran.
Iran lantas membalas dan menghujani Israel dengan ratusan drone pada Minggu (14/4). Bahkan, Israel diduga menyerang balik Iran setelah tiga ledakan terdengar di dekat Kota Isfahan pada Jumat (19/4) pagi.
(skt/agt)