Jakarta, CNN Indonesia —
Safitriani, seorang ibu rumah tangga dari Desa Bancak, Pati, Jawa Tengah, tak ingin diam berpangku tangan. Tekadnya untuk membantu suami menunjang kebutuhan keluarga mengantarkannya pada kisah sukses yang inspiratif.
Berawal dari obrolan di warung sayur, Safitriani melihat peluang emas. Di mana para pedagang kesulitan mendapatkan ayam kampung, sedangkan di sisi lain, ia memiliki kenalan peternak yang tak punya akses ke kota.
Melihat peluang itu , tanpa ragu Safitriani menjembatani kedua pihak. Ia membeli ayam kampung dari peternak dan memasoknya ke warung-warung.
“Dari situ awalnya, kemudian saya mulai memasok ayam kampung ke warung-warung,” kata Safitriani dikutip Selasa (9/4).
Kendati demikian, perjalanannya sebagai penjual ayam tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan. Dia mengaku sempat terkendala dengan pendanaan untuk modal usahanya.
Mulanya dia mencoba untuk menyisihkan sedikit demi sedikit uang yang diberikan suami sebagai modal usaha. Namun, modal usaha pun habis karena harus mencukupi kebutuhan dapur.
Singkat cerita, Safitriani pun datang ke Agen BRILink yang ada di sekitar rumahnya. Dia menceritakan permasalahan yang dihadapinya. Kemudian dia ditawari produk pinjaman Kredit Cepat (KECE) dari BRI.
Produk kredit atau pinjaman ultra mikro bernama KECE (Kredit Cepat) memiliki plafond hingga Rp10 juta. Pinjaman ini dapat diakses masyarakat melalui AgenBRILink yang menjadi mitra UMi.
“Persyaratannya mudah, cukup e-KTP saja. Prosesnya juga cukup mudah dan cairnya cepat, saya cuma butuh waktu 4 hari kerja langsung cair,” tutur Safitriani.
Safitriani mengungkapkan, awalnya dia mendapat pinjaman sebesar Rp2 juta. Dana tersebut digunakan untuk modal usaha jual beli ayam kampung. Adapun dalam satu bulan, dia bisa mengumpulkan omzet sekitar Rp3 juta.
“Yang pinjam Rp2 juta kemarin saya sudah lunas, sekarang pinjam lagi Rp5 juta karena mau lebaran, jadi permintaan ayam juga meningkat,” kata dia.
Safitriani mengaku sangat terbantu dengan program pinjaman KECE. Sebab, berkat program tersebut, dia tidak hanya bergantung pada pendapatan suami yang tidak menentu.
“Pinjaman KECE ini sangat membantu saya untuk mengembangkan usaha. Apalagi saya masih punya dua anak yang masih sekolah dan harus dibiayai,” ucapnya.
Terakhir, dia menyampaikan ucapan terimakasih atas program tersebut. Dia berharap, program ini masih akan terus berlanjut.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan perseroan akan terus mendorong pemberdayaan segmen Ultra Mikro sebagai upaya mengakselerasi ekonomi Indonesia secara optimal.
“Terbukanya akses pembiayaan bagi usaha UMi akan memberikan fleksibilitas dan daya adaptasi yang baik bagi pengembangan usaha. Di samping itu, mendekatkan jangkauan inklusi keuangan pada kelompok ini dapat membuka ruang tumbuh usaha menjadi lebih luas sehingga saving capacity pun ikut meningkat,” imbuh Supari.
(inh)