Jakarta, CNN Indonesia

Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa (cadev) Indonesia berada di posisi US$140,4 miliar per akhir Maret lalu. Posisi itu turun dibandingkan akhir Februari sebesar US$144,0 miliar.

Melalui keterangan resmi yang dikeluarkan pada Jumat (5/4), BI menyebut penurunan cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, penurunan cadangan devisa juga dipicu oleh antisipasi kebutuhan likuiditas valas korporasi dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah seiring dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

BI menyatakan posisi cadangan devisa tersebut masih aman. Pasalnya, cadangan itu setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor.

Cadangan juga cukup untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” kata Asisten Gubernur Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.

Ke depan, katanya, BI memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh BI dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

[Gambas:Video CNN]

(sfr/sfr)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *