Jakarta, CNN Indonesia —
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali menunjukkan performa apiknya kala menjadi mitra distribusi penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Seri SR020 yang dikeluarkan oleh pemerintah. Kali ini, BRI berhasil mencatatkan pencapaian luar biasa dalam penjualan SBN Seri SR020.
Pada akhir periode penjualan SR020, BRI sukses membukukan penjualan fantastis, yakni tembus sampai Rp1,5 triliun atau sebesar 202% dari target yang telah ditetapkan Kementerian Keuangan.
Diketahui, penjualan SR020 dilakukan secara serentak dengan masa penawaran yang berlaku pada periode 1 – 27 Maret 2024. Menawarkan 2 jenis tenor, yakni Seri SR020-T3 dan SR020-T5, SBN ini memiliki jenis imbal hasil tetap sebesar 6,30% per tahun untuk SR020-T3 dan 6,40% per tahun untuk SR020-T5.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu kunci sukses BRI dalam memasarkan SR020 adalah melalui strategi sales activity yang inovatif, seperti talkshow Wealth Tea Time di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, akhir Maret lalu. Acara tersebut hasil kolaborasi antara Wealth Management BRI dengan Kementerian Keuangan RI.
Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani mengatakan melalui acara Wealth Tea Time menjadi wujud dan bukti nyata bahwa BRI berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada para nasabahnya.
“Selain itu, kolaborasi ini juga dilakukan untuk mendukung pengembangan pasar keuangan syariah, dan memperkuat pasar modal di Indonesia,” ujarnya.
Sebagai informasi, sejumlah keuntungan dari investasi SR020 bisa diperoleh investor, diantaranya aman karena dijamin negara. SBN ini juga memiliki imbal hasil menarik, bisa menjadi sumber passive income bulanan, terdapat potensi capital gain, dan turut membantu pembangunan negara.
“Ke depan, BRI terus berkomitmen melakukan kegiatan literasi finansial dalam memberikan layanan One Stop Financial Solution kepada para nasabahnya. Dengan demikian diharapkan hal ini menjadi wujud serta bukti nyata bahwa BRI terus berkomitmen untuk tumbuh dan memberikan layanan terbaik kepada para nasabah,” pungkas Handayani.
(ory/ory)