Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 1.036.037 pada Maret 2024.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebut kunjungan itu naik 11,67 persen secara bulanan dan 38,24 persen secara tahunan.
Jumlah itu terdiri dari 890,86 ribu kunjungan via pintu masuk utama dan 145,17 ribu via pintu masuk perbatasan.
“Secara kumulatif total kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang periode Januari sampai Februari 2024 adalah sebesar 1.963.783 kunjungan,” imbuh Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (1/4).
Ia mengatakan total kunjungan itu naik 26,87 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023.
Meskipun terus pulih, Amalia mengatakan total kunjungan wisatawan mancanegara secara kumulatif di dua bulan pertama 2024 ini masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama sebelum pandemi.
“Masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama sebelum pandemi yaitu di Januari-Februari 2019 dan Januari-Februari 2020.
Amalia memaparkan kunjungan wisatawan mancanegara pada Januari-Februari 2021 mencapai 2.445.731 orang. Sementara, pada periode yang sama 2020 mencapai 2.163.176 orang.
Amalia menuturkan jumlah wisatawan mancanegara terbanyak adalah berasal dari Malaysia, yakni 214,1 ribu kunjungan atau 20,7 persen.
Disusul oleh Singapura 112,8 ribu kunjungan atau 10,9 persen, Thailand 105,3 ribu kunjungan atau 10,2 persen, dan Australia 101,6 ribu kunjungan atau 9,8 persen.
Lalu, India 47,9 ribu kunjungan atau 4,6 persen, Timor Leste 43,2 ribu kunjungan atau 4,2 persen, Korea Selatan 32 ribu kunjungan atau 3,1 persen, AS 30,2 ribu kunjungan atau 2,9 persen, Inggris 25,4 ribu kunjungan atau 2,4 persen, dan Jepang 25 ribu kunjungan atau 2,4 persen.
Sementara dari negara lainnya mencapai 298,6 ribu kunjungan atau 28,8 persen.
Lebih lanjut, Amalia menuturkan jumlah penumpang seluruh moda transportasi naik secara tahunan pada Februari 2024. Sedangkan secara bulanan semuanya kompak turun.
Menurut Amalia, penurunan jumlah penumpang pada Februari terjadi karena pada bulan tersebut pada umumnya masih termasuk low season.
“Selain juga karena jumlah harinya yang relatif sedikit dibandingkan dengan jumlah hari pada bulan Januari,” katanya.
Tak hanya itu, kata dia, cuaca ekstrim dan gelombang tinggi yang masih terjadi turut mempengaruhi aktivitas penerbangan dan pelayaran.
Rinciannya, penumpang angkutan udara domestik mencapai 4,71 juta orang pada Februari 2024. Angka ini naik 6,94 persen secara tahunan. Sedangkan secara bulanan turun 2,65 persen.
Penumpang angkutan udara internasional mencapai 1,41 juta orang, naik 33,98 persen secara tahunan. Sedangkan, secara bulanan turun 4,66 persen.
Penumpang angkutan laut domestik mencapai 1,51 juta orang atau naik 14,95 persen secara tahunan. Adapun secara bulanan angka itu turun 9,68 persen.
Penumpang kereta api mencapai 31,91 juta orang pada Februari 2024. Angka ini naik 20,09 persen secara tahunan. Sedangkan secara bulanan turun 6,49 persen.
(sfr/sfr)