Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi beras mulai mereda pada Maret 2024. Hal ini terjadi seiring dengan kegiatan panen raya di bulan lalu.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan inflasi beras mencapai 2,06 persen secara bulanan. Angka ini lebih rendah dibanding Februari 2024, yakni 5,32 persen.
“Maret 2024 tekanan inflasi beras terlihat mulai melemah seiring dengan mulainya panen raya artinya terjadi peningkatan produksi beras di domestik,” dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (1/4).
Ia menuturkan inflasi beras biasanya tinggi pada akhir tahun hingga awal tahun. Lihat saja, pada Desember 2022 inflasi beras mencapai 2,3 persen secara bulanan.
Inflasi ini pun terus naik. Tercatat pada Januari 2023 inflasi beras menjadi 2,34 persen. Lalu, naik lagi menjadi 2,63 persen pada Februari 2023.
Sedangkan, pada 2024 inflasi beras malam melambung pada Februari saja, yakni mencapai 5,32 persden tadi.
Amalia mengatakan hal itu terjadi karena penurunan produksi pada Januari imbas El Nino.
“El Nino dan juga pembatasan ekspor beras di pasar global oleh beberapa negara lain ini juga menyebabkan tekanan harga di tingkat global,” ujarnya.
(mrh/agt)